1.
Pengertian
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sebagai guru,
tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini, yaitu
lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa atau biasa disingkat LKS pada umumnya
dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS bisa dibuat sendiri dan
bisa jauh lebih menarik serta kontekstual sesuai situasi dan kondisi sekolah
ataupun lingkungan sosial budaya siswa.[1]
LKS cetak atau
biasa disebut pula dengan istilah Buku Kerja Siswa.[2] LKS
bukan merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi “Lembar Kerja Siswa”. LKS
merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa
diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS,
siswa akan mendapatkan materi, ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan
materi. Selain itu, dalam LKS siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur
untuk memahami materi yang diberikan. Dalam LKS, siswa pada saat yang bersamaan
diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.[3]
Lembar kerja siswa adalah alat instruksional yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan informasi yang dirancang untuk membimbing siswa untuk memahami ide-ide yang kompleks karena mereka bekerja
melalui secara sistematis.[4]
Lembar kerja siswa yang terdiri dari bahan kegiatan siswa
yang akan dilakukan saat belajar menulis topik dan juga akan memungkinkan siswa
untuk mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri dengan
langkah-langkah proses yang diberikan terkait dengan kegiatan tersebut.[5]
2.
Tujuan
LKS
Durri
Andriani dalam bukunya Andi Prastowo mengungkapkan bahwa, paling tidak ada
empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu: (1) menyajikan
bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang
diberikan, (2) menyajikan tugas-tugas
yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan, (3) melatih
kemandirian belajar siswa, (4) memudahkan pendidik dalam memberikan tugas
kepada siswa.[6]
Tujuan Lembar Kerja Siswa, antara lain:
a. Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar
mengajar.
b. Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.
b. Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.
3.
Fungsi
dan Manfaat Pembelajaran Menggunakan LKS
Berdasarkan
pengertian LKS tersebut, pada dasarnya sudah dapat diterka apa saja fungsinya
dalam kegiatan pembelajaran. Namun lebih jelasnya berikut ini akan diungkapkan
bahwa LKS mempunyai empat fungsi, yaitu: (1) LKS sebagi bahan ajar yang bisa
meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. (2) LKS sebagai
bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan. (3) LKS
sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. (4) LKS
memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.[7]
LKS
memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, di antaranya melalui LKS kita
mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan
materi yang dibahas.[8]
Mengajar dengan
menggunakan LKS dalam proses belajar mengajar memberikan manfaat, diantara lain
memudahkan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, misalnya dalam
mengubah kondisi belajar yang semula berpusat pada guru (teacher centered)
menjadi berpusat pada siswa (student centered). Depdiknas menyatakan bahwa lembar
kerja siswa akan memberikan
manfaat bagi guru dan siswa. Guru
akan memiliki bahan
yang siap digunakan,
sedangkan siswa akan mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan belajar memahami
tugas tertulis yang
terdapat dalam lembar kerja siswa.[9]
Pada proses
pembelajaran yang berpusat pada guru akan terjadi interaksi satu arah dimana
guru menerangkan, mendikte, dan memerintahkan, sedangkan siswa hanya akan
mendengar, mencatat dan mematuhi semua perintah guru. Pada proses pembelajaran
yang berpusat pada siswa akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, dan
antarsiswa karena dalam pola ini siswa memperoleh informasi dari berbagai
sumber, misalnya dari perpustakaan, luar sekolah atau pengamatannya sendiri.
Manfaat LKS
Lembar kegiatan siswa lainnya adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan
siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau
dalam kelompok kerja. Selain itu, LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan
ketrampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa
terhadap alam sekitarnya. Akhirnya LKS juga memudahkan guru untuk melihat
keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar.
4.
Langkah-langkah
Penulisan LKS
a.
Melakukan analisis kurikulum, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran
b.
Menyusun peta kebutuhan LKS
c.
Menentukan judul LKS
d.
Menulis LKS
e.
Menentukan alat penilaian
5.
Unsur-unsur
LKS
Dilihat dari strukturnya, bahan ajar ini
memiliki unsure yang lebih sederhana dibandingkan modul, namun lebih kompleks
dibandingkan buku. LKS terdiri dari enam unsur utama yang meliputi: judul,
petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
tugas atau langkah kerja dan penilaian.[10]
[1] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik (Jakarta: Kencana, 2014) h. 268.
[2] Muhammad Yusuf. “Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) Interaktif Berbasis
Komputer di SMA Muhammadiyah 1 Palembang”. Vol. 4. No. 2 (2010): h. 35
[3]
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik. h. 269.
[4]
Henk G. Schmidt. “Effect of worksheet scaffolds on student learning in
problem-based learning”. (2011): h. 520
[5]
Ufuk
Toman. “Extended Worksheet Develoved According to 5E Medel Based On
Constructivist Learning Approach”. Vol. 4. No.4 (2013): h. 174
[6]
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik (Jakarta: Kencana, 2014) h. 270.
[7]
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik . h. 270.
[8]
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik. h. 270.
[9] Yuni Pratama Wati dan Ismono. “ Development Of Chemistry Student Worksheet On Main Material
Acid, Base, and Salt With Science Process Skills Orientation For Pioneering
International Standard Junior High School”. Vol. 1. No.1 (2012): h. 236
[10]
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan
Teoretis dan Praktik. h. 273.
No comments:
Post a Comment