Wednesday 24 February 2016

Pengertian dan Fungsi Lembar Kerja Siswa



1.    Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
            Sebagai guru, tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini, yaitu lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa atau biasa disingkat LKS pada umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS bisa dibuat sendiri dan bisa jauh lebih menarik serta kontekstual sesuai situasi dan kondisi sekolah ataupun lingkungan sosial budaya siswa.[1]
LKS cetak atau biasa disebut pula dengan istilah Buku Kerja Siswa.[2] LKS bukan merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi “Lembar Kerja Siswa”. LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKS siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dalam LKS, siswa pada saat yang bersamaan diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.[3]
            Lembar kerja siswa adalah alat instruksional yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan informasi yang dirancang untuk membimbing siswa untuk memahami ide-ide yang kompleks karena mereka bekerja melalui secara sistematis.[4]
Lembar kerja siswa yang terdiri dari bahan kegiatan siswa yang akan dilakukan saat belajar menulis topik dan juga akan memungkinkan siswa untuk mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri dengan langkah-langkah proses yang diberikan terkait dengan kegiatan tersebut.[5]

2.    Tujuan LKS
            Durri Andriani dalam bukunya Andi Prastowo mengungkapkan bahwa, paling tidak ada empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu: (1) menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan,  (2) menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan, (3) melatih kemandirian belajar siswa, (4) memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.[6]
            Tujuan Lembar Kerja Siswa, antara lain:
a. Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.
3.    Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Menggunakan LKS
            Berdasarkan pengertian LKS tersebut, pada dasarnya sudah dapat diterka apa saja fungsinya dalam kegiatan pembelajaran. Namun lebih jelasnya berikut ini akan diungkapkan bahwa LKS mempunyai empat fungsi, yaitu: (1) LKS sebagi bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. (2) LKS sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan. (3) LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. (4) LKS memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.[7]
            LKS memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, di antaranya melalui LKS kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas.[8]
            Mengajar dengan menggunakan LKS dalam proses belajar mengajar memberikan manfaat, diantara lain memudahkan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, misalnya dalam mengubah kondisi belajar yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered). Depdiknas menyatakan bahwa lembar kerja siswa akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Guru akan memiliki bahan yang siap digunakan, sedangkan siswa akan mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan belajar memahami tugas tertulis yang terdapat dalam lembar kerja siswa.[9]
            Pada proses pembelajaran yang berpusat pada guru akan terjadi interaksi satu arah dimana guru menerangkan, mendikte, dan memerintahkan, sedangkan siswa hanya akan mendengar, mencatat dan mematuhi semua perintah guru. Pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, dan antarsiswa karena dalam pola ini siswa memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya dari perpustakaan, luar sekolah atau pengamatannya sendiri.
            Manfaat LKS Lembar kegiatan siswa lainnya adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. Selain itu, LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. Akhirnya LKS juga memudahkan guru untuk melihat keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar.
4.    Langkah-langkah Penulisan LKS
a.         Melakukan analisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran
b.        Menyusun peta kebutuhan LKS
c.         Menentukan judul LKS
d.        Menulis LKS
e.         Menentukan alat penilaian
5.    Unsur-unsur LKS
Dilihat dari strukturnya, bahan ajar ini memiliki unsure yang lebih sederhana dibandingkan modul, namun lebih kompleks dibandingkan buku. LKS terdiri dari enam unsur utama yang meliputi: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja dan penilaian.[10]


[1] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik (Jakarta: Kencana, 2014) h. 268.
[2] Muhammad Yusuf. “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) Interaktif Berbasis Komputer di SMA Muhammadiyah 1 Palembang”. Vol. 4. No. 2 (2010): h. 35
[3] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik. h. 269.
[4] Henk G. Schmidt. Effect of worksheet scaffolds on student learning in problem-based learning”. (2011): h. 520
[5] Ufuk Toman. “Extended Worksheet Develoved According to 5E Medel Based On Constructivist Learning Approach”. Vol. 4. No.4 (2013): h. 174
[6] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik (Jakarta: Kencana, 2014) h. 270.
[7] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik . h. 270.
[8] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik.  h. 270.
[9] Yuni Pratama Wati dan Ismono. Development Of Chemistry Student Worksheet  On Main Material Acid, Base, and Salt With Science Process Skills Orientation For Pioneering International Standard Junior High School”. Vol. 1. No.1 (2012): h. 236
[10] Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik.  h. 273.

No comments:

Post a Comment