Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan salah satu
komponen yang menentukan efektivitas pembelajaran. Alat peraga merubah materi
yang abstrak menjadi konkret dan realistic. Banyak ahli yang telah
mendefinisikan alat peraga:
Alat peraga merupakan bagian dari
media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum
dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran
diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya
proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras.
Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan
ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994).
Alat peraga matematika adalah
seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara
sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan
alat peraga hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model
berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga
dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan
konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh,
benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buah-buahan, pensil, buku, dan
sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota
dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir
membilang. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan
sebagainya. Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat
peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik.
Memperhatikan
pengertian-pengertian alat peraga diatas maka dapat disimpulkan bahwa alat
peraga adalah alat bantu pengajaran yang digunakan oleh guru dalam menerangkan
materi pelajaran dan berkomunikasi dengan siswa, sehingga mudah memberi
peringatan (Penguatan) kepada siswa tentang konsep materi yang diajarkan serta
dapat menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan
mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.
Fungsi
Penggunaan Alat Peraga
Satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu
perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dalam memilih dan menggunakan alat peraga
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui
fungsi alat peraga.
Menurut Pujiati (2004:4), secara umum fungsi alat
peraga adalah :
a. Sebagai
media dalam menanamkan konsep matematika.
b. Sebagai
media dalam memantapkan pemahaman konsep.
c. Sebagai
media untuk menunjukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di
sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
Menurut Ruseffendi (1997:227-228) ada beberapa
fungsi penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Dengan
adanya alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika
dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar.
Siswa senang, terangsang, kemudian tertarik dan bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika.
b. Dengan
disajikan konsep absrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada
tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
c. Siswa
akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada
disekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
d. Konsep-konsep
abstrak yang disajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model
matematika dapat dijadikan obyek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk
penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.
Secara umum fungsi alat peraga
adalah:
1.
sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika
2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep
3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep
matematika dengan dunia di sekitar kita serta
aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
Alat
Peraga Matematika
Pada dasarnya individual manusia berbeda-beda,
demikian pula dalam memahamii konsep-konsep abstrak akan dicapai melalui
tingkat-tingkat belajar yang
berbeda. Siswa sekolah dasar belajar melalui dunia nyata dan memanipulasi benda
nyata sebagai perantaranya. Bahkan orang dewasa pun yang pada umumnya sudah
dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu sering memerlukan
visualisasi.
Konsep abstrak dalam matematika yang baru
dipahaminya itu akan mengendap lama bila belajar melalui berbuat dalam
pengertian tidak sekedar hafalan atau mengingat-ingat fakta, tentu akan mudah
lupa dan sulit untuk dipahami. Menurut Ruseffendi (1990:139): “Saya mendengar
maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya berbuat maka saya mengerti”.
Pembelajaran matematika merupakan objek mata
pelajaran yang dapat menggunakan beberapa macam pendekatan diantaranya,
pendekatan konsep, keterampilan proses, pemecahan masalah, deduktif dan
lain-lain. Keterampilan proses “Menekankan pada keterampilan berpikir”. (Dahar,
1985:65) keterampilan dapat dikembangkan pada diri siswa bila diberi kesempatan
untuk berlatih menggunakan keterampilan berpikirnya. Dengan dikembangkannya
pendidikan keterampilan proses, pembelajaran difokuskan pada keterampilan
intelektual. Siswa akan terlibat aktif, baik mental amupun motoriknya.
Adanya alat peraga dalam pembelajaran sebagai alat
bantu belajar memberikan peluang keterlibatan siswa secara aktif. Alat peraga
khususnya dalam pembelajaran matematika mempunyai peranan cukup besar baik bagi
guru maupun siswa. Dengan alat peraga memberikan realitas dalam mengajar,
sehingga lebih terwujud, lebih terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan pentingnya alat peraga dalam pembelajaran matematika, maka diharapkan
guru menggunakan alat peraga untuk membantu pada penjelasan konsep-konsep
tertentu. Dalam pelaksanaan dikelas, seorang guru harus mampu menciptakan atau
membuat dan menggunakannya dalam pembelajaran. Sehingga akan membantu
meningkatkan prestasi siswa.
No comments:
Post a Comment