Friday 4 November 2016

karakteristik dasar pemikiran matematika



1.    Kemampuan untuk merumuskan materi matematika.
2.    Kemampuan untuk menggeneralisasikan materi matematika.
3.    Kemampuan untuk melakukan operasi menggunakan angka dan simbol-simbol lainnya.
4.    Kemampuan untuk bernalar secara berurutan; berpikir logis secara tersegmentasi.
5.    Kemampuan untuk mempersingkat proses penalaran, serta berpikir dalam struktur yang dibatasi.
6.    Kemampuan untuk berpikir secara terbalik.
7.    Pemikiran yang fleksibel.
8.    Memori matematika.
9.    Kemampuan dalam konsep tata ruang, yang secara langsung berkaitan dengan cabang matematika seperti geometri (terutama geometri ruang).

Tuesday 6 September 2016

kata-kata motivasi

*Didiklah anak didikmu saat ini, karena mereka akan hidup di masa yang bukan masamu.

*kesuksesan seseorang dalam hidupya tergantung dari keyakinannya dan cara orang tersebut menjalani hidupnya.


basis



BASIS
Basis adalah suatu ukuran tertentu yang menyatakan komponen dari suatu vektor.
Definisi basis secara umum adalah sebagai berikut:
“Misalkan V adalah suatu ruang vektor dan S = { v1,v2,…, vn}adalah kumpulan vektor-vektor dalam V , maka S disebut basis dari V bila memenuhi dua syarat , yaitu :
1. S bebas linier
2. S merentang V.”

Tuesday 30 August 2016

aljabar linear elementer: Ruang vektor

Ruang vektor adalah suatu himpunan yang di dalamnya terdapat operasi penjumlahan dan perkalian yang memenuhi 10 aksioma.
10 aksioma tersebut adalah: 
a. tertutup dengan operasi penjumlhan
b. komutatif
c. assosiatif
d. punya elemen identitas atau elemen netral
e. setiap anggota memiliki invers
f. tertutup pada perkalian skalar
g. (k + l) w = kw + lw
h. k (w1 + w2) = kw1 + kw2
i. kl(w) = (kl)w
j. 1w = w

cara belajar matematika

1. Cek potensi diri dan lingkungan
2. Kerjakan soal-soal yang memilki penyelesaian
3. Mengerjakan soal-soal tanpa melihat petunjuk dari buku (tutup buku)
4. Ingat dan simpan di otak

Monday 29 August 2016

pengertian variabel, konstanta dan koefisien

1. Variabel adalah huruf atau lambang yang mewakili anggota sebarang dari semesta pembicaraan.
variabel juga berarti karakteristik yang memiliki nilai yang berbeda-beda.
2. konstanta adalah huruf atau lambang yang mewakili anggota tertentu dari semesta pembicaraan.
konstanta juga berarti karakteristik yang memiliki nilai yang tetap.
3. koefisien adalah pengali suatu variabel.

Monday 18 April 2016

Pengertian Sistem Pendidikan Nasional dan Peranan Pendidikan



NAMA           : MAULANA MUSTAKIM
NIM               : 20700111054
JURUSAN     : PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELOMPOK  : 3,4
Soal :
11.     Jelaskan pengertian sistem pendidikan nasional?
22.     Jelaskan peranan pendidikan:
a.     Peran keluarga
b.     Kerjasama antara sekolah dan masyarakat
c.      Hubungan masyarakat dengan sekolah
d.     Peranan masyarakat terhadap pendidikan
33.     Bagaimana pendapat anda tentang sistem dan peranan pendidikan nasional !
Jawaban :
11.     Pendidikan nasional dan sistem pendidikan nasional dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang ini    pendidikan didefinisikan sebagai "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
22.     Peranan pendidikan:
a.     Peranan pendidikan dalam keluarga adalah  pendidikan  terkait dengan pendidikan anak  secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.
b.     Peranan pendidikan dalam kerjasama antara sekolah dan masyarakat adalah dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju.
c.      Peranan pendidikan dalam hubungannya masyarakat dengan sekolah adalah Hubungan masyarakat dengan sekolah dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju.
d.     Peranan masyarakat terhadap pendidikan adalah saat peningkatan mutu pendidikan, tidak dapat terlaksana tanpa pemberian kesempatan sebesar-besarnya pada sekolah yang merupakan ujung tombak terdepan untuk terlibat aktif secara mandiri mengambil keputusan tentang pendidikan. Sekolah harus menjadi bagian utama sedangkan masyarakat dituntut partisipasinya dalam peningkatan mutu yang telah menjadi komitmen sekolah demi kemajuan masyarakat. Peningkatan mutu hanya akan berhasil jikalau ditekankan adanya kemandirian dan kreativitas sekolah.
33.     Pendapat saya tentang:
a.     Sistem pendidikan nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan pendidikan yang ada di Indonesia menurut saya sudah dapat menjamin tentang keberlangsungan pendidikan yang dilakukan pemerintah dari jaman ke jaman. Hal itu dapat kita lihat dari makin berkembangnya pertumbuhan yang ada di Indonesia terutama di bidang pendidikan semakin sedikit masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan.
b.     Peranan pendidikan antara lain mulai dari peran keluarga, masyarakat, maupun sekolah kesemuanya itu memiliki peranannya masing – masing yang sangat mempengaruhi perkembangan anak didik pada tahap – tahap selanjutnya, karena tanpa adanya peran serta dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat tentu pendidikan tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Saturday 12 March 2016

Hambatan dan Prinsip dalam Belajar

A. Defenisi Belajar
       Definisi belajar menurut Fontana adalah sebuah proses perubahan yang relative tetap dalam prilaku individual sebagai hasil dari pengalamam. Definisi tersebut memusatkan perhatian pada tiga hal. Yaitu:
1.Bahwa belajar harus memungkinkan terjadinya
ΓΌ perubahan prilaku individu
2.Bahwa perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman

3.Bahwa perubahan itu terjadi pada
prilaku individu yang mungkin
       Belajar dalam pengertian yang bersifat umum adalah usaha mencari pengetahuan dan pengalaman baru guna mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya. Termasuk dalam pengertian ini adalah mencari untuk mendapatkan kecakapan-kecapakan baru. Menurut Cronbach yang dikutip oleh sumadi Suryabrata, mengatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan prilaku sebgai hasil (karena) pengalaman.
        Menurut Harold Spears, ia menyatakan belajar adalah mengobservasi, membaca, meniru, mencoba, mendengarkan dan mengikuti arahan (learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction).
Sedangkan Mc.Geoh mengatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan dalam penampilan sebagai hasil (akibat) dari praktek (menjalankan sesuatu kegiatan/ aktivitas).
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik pokok-pokok pengertian yakni :
1) Belajar akan membawa (berakibat adanya) perubahan perilaku baik secara actual maupun potensial
2) Dengan belajar seseorang akan mendapat kecakapan baru
3) Perubahan perilaku dan kecakapan baru itu didapatkan lewat suatu usaha, demikian analisis Sumadi Suryabrata.

B. Hambatan-hambatan Dalam Belajar.
Proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan yang betapapun kecilnya dapat mengganggu kelancaran belajar. Hambatan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Hambatan Yang Timbul dari Diri Siswa Sendiri.
Hambatan ini dapat bersifat :
1) Biologis, ialah hambatan yang bersifat jasmaniah :
- Cacat tubuh, merupakan kekurangsempurnaan tubuh seperti patah kaki, patah tangan, kaki mengecil (polio), kurang pendengaran atau tuna rungu, tuna netra, dapat mengganggu kelancaran belajar. Lebih jauh lagi dapat menimbulkan frustasi dan rasa rendah diri, yang jelas sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
- Kesehatan, seseorang yang sehat berarti terbebas dari penyakit. Badan yang kurang sehat dapat menyebabkan cepat lelah, mudah mengantuk, kurang bergairah dalam belajar yang akibatnya mengganggu kelancaran studi.
2) Psikologis ialah hambatan yang bersifat kejiwaan seperti :
- Inteligensi. Siswa yang memiliki inteligensi rendah kemajuan belajarnya akan terhambat.
- Bakat. Merupakan kemampuan untuk belajar yang baru kelihatan bila seseorang sudah belajar. Bakat ini sangat berpengaruh pada siswa yang belajar dan dalam satu bidang tertentu.
- Minat. Merupakan salah satu factor yang ikut menentukan keberhasilan belajar. Siswa yang tidak berminat dalam mempelajari satu bidang tertentu akan susah mencapai prestasi yang baik.
- Perhatian. Merupakan keaktifan jiwa yang ditunjukkan pada suatu objek tertentu.

b. Hambatan yang timbul dari luar diri siswa.
1. Hambatan tersebut datang dari keluarga.
- Sikap orang tua yang acuh, sikap memanjakan, terlalu melindungi, banyak membantu, terlalu menekan anak dengan disiplin yang ketat dapat menghambat kemajuan belajar.
- Keadaan ekonomi keluarga juga berperan dalam mendukung keberhasilan belajar.
- Hubungan yang tidak serasi antara anggota keluarga.
2. Sekolah.
- Keadaan gedung ruang kelas yang tidak representative merupakan suatu tempat yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu pelajaran.
- Waktu sekolah yang tidak sesuai untuk belajar.
- Metode belajar mengajar yang tidak sesuai sangat menentukan efektivitas belajar.
- Pekerjaan rumah yang terlampau banyak.
- Sarana prasarana sekolah yang kurang juga dapat menghambat kemajuan belajar siswa.
3. Lingkungan sekitar.
- Teman bergaul yang kurang baik.
- Pengaruh media massa yang negative.
- Kegiatan organisasi yang terlampau banyak.

C. Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwall (1961) sebagai berikut:
1. Prinsip Kesiapan yaitu kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Yang termasuk klesiapan disini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik,intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor lain yang memungkinkan seorang dapar belajar.
2. Prinsip motivasi yaitu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatuar arah kegiatan itu, dan memelihara kesungguhan.
3. Prinsip persepsi yaitu interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yng lain.
4. Prinsip tujuan yaitu sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
5. Prinsip perbedaan individu
6. Prinsip transfer dan retensi. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain, proses tersebut dikenal sebagai proses transfer. Kemampuan seseorang untuk menggunakannya kembali hasil belajar disebut retensi.
7. Prinsip belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk prilaku baru.
8. Prinsip belajar efektif yaitu mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
9. Prinsip belajar psikomotor yaitu menentukan bagaimana seseorang mampu mengendalikan aktivitas ragawinya.
10. Prinsip evaluasi yaitu bagaimana menguji kemajuan dalam mencapai tujuan.