A. Defenisi Belajar
Definisi
belajar menurut Fontana
adalah sebuah proses perubahan yang relative tetap dalam prilaku individual
sebagai hasil dari pengalamam. Definisi tersebut memusatkan perhatian pada tiga
hal. Yaitu:
1.Bahwa belajar harus memungkinkan
terjadinyaü perubahan prilaku individu
2.Bahwa perubahan itu harus merupakan buah
dari pengalaman
3.Bahwa perubahan itu terjadi pada prilaku individu yang mungkin
Belajar dalam pengertian yang bersifat umum adalah usaha mencari pengetahuan
dan pengalaman baru guna mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya. Termasuk
dalam pengertian ini adalah mencari untuk mendapatkan kecakapan-kecapakan
baru. Menurut Cronbach yang dikutip oleh
sumadi Suryabrata, mengatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan
prilaku sebgai hasil (karena) pengalaman.
Menurut
Harold Spears, ia menyatakan belajar adalah mengobservasi,
membaca, meniru, mencoba, mendengarkan dan mengikuti arahan (learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction).
Sedangkan Mc.Geoh mengatakan bahwa
belajar adalah adanya perubahan dalam penampilan sebagai hasil (akibat) dari
praktek (menjalankan sesuatu kegiatan/ aktivitas).
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik pokok-pokok pengertian yakni :
1) Belajar akan membawa (berakibat adanya) perubahan perilaku baik secara
actual maupun potensial
2) Dengan belajar seseorang akan mendapat kecakapan baru
3) Perubahan perilaku dan kecakapan baru itu didapatkan lewat suatu usaha,
demikian analisis Sumadi Suryabrata.
B. Hambatan-hambatan
Dalam Belajar.
Proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang diharapkan.
Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan yang betapapun kecilnya
dapat mengganggu kelancaran belajar. Hambatan
tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Hambatan
Yang Timbul dari Diri Siswa Sendiri.
Hambatan ini dapat bersifat :
1) Biologis, ialah hambatan yang bersifat jasmaniah :
- Cacat tubuh, merupakan kekurangsempurnaan tubuh seperti patah kaki, patah
tangan, kaki mengecil (polio), kurang pendengaran atau tuna rungu, tuna netra,
dapat mengganggu kelancaran belajar. Lebih jauh lagi dapat menimbulkan frustasi
dan rasa rendah diri, yang jelas sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
- Kesehatan, seseorang yang sehat berarti terbebas dari penyakit. Badan yang
kurang sehat dapat menyebabkan cepat lelah, mudah mengantuk, kurang bergairah
dalam belajar yang akibatnya mengganggu kelancaran studi.
2) Psikologis ialah hambatan yang bersifat kejiwaan seperti :
- Inteligensi. Siswa yang memiliki inteligensi rendah kemajuan belajarnya akan
terhambat.
- Bakat. Merupakan kemampuan untuk belajar yang baru kelihatan bila seseorang
sudah belajar. Bakat ini sangat berpengaruh pada siswa yang belajar dan dalam
satu bidang tertentu.
- Minat. Merupakan salah satu factor yang ikut menentukan keberhasilan belajar.
Siswa yang tidak berminat dalam mempelajari satu bidang tertentu akan susah
mencapai prestasi yang baik.
- Perhatian. Merupakan keaktifan jiwa yang ditunjukkan pada suatu objek
tertentu.
b. Hambatan yang timbul dari luar diri siswa.
1. Hambatan tersebut datang dari keluarga.
- Sikap orang tua yang acuh, sikap memanjakan, terlalu melindungi, banyak
membantu, terlalu menekan anak dengan disiplin yang ketat dapat menghambat
kemajuan belajar.
- Keadaan ekonomi keluarga juga berperan dalam mendukung keberhasilan belajar.
- Hubungan yang tidak serasi antara anggota keluarga.
2. Sekolah.
- Keadaan gedung ruang kelas yang tidak representative merupakan suatu tempat
yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu pelajaran.
- Waktu sekolah yang tidak sesuai untuk belajar.
- Metode belajar mengajar yang tidak sesuai sangat menentukan efektivitas
belajar.
- Pekerjaan rumah yang terlampau banyak.
- Sarana prasarana sekolah yang kurang juga dapat menghambat kemajuan belajar
siswa.
3. Lingkungan sekitar.
- Teman bergaul yang kurang baik.
- Pengaruh media massa yang negative.
- Kegiatan organisasi yang terlampau banyak.
C. Prinsip
Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwall (1961) sebagai berikut:
1. Prinsip Kesiapan yaitu kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.
Yang termasuk klesiapan disini ialah kematangan dan pertumbuhan
fisik,intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi,
persepsi dan faktor lain yang memungkinkan seorang dapar belajar.
2. Prinsip motivasi yaitu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan,
mengatuar arah kegiatan itu, dan memelihara kesungguhan.
3. Prinsip persepsi yaitu interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu
melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yng lain.
4. Prinsip tujuan yaitu sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
5. Prinsip perbedaan individu
6. Prinsip transfer dan retensi. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi
pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain, proses tersebut dikenal
sebagai proses transfer. Kemampuan seseorang untuk menggunakannya kembali hasil
belajar disebut retensi.
7. Prinsip
belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan
konsep, penemuan masalah dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya
membentuk prilaku baru.
8. Prinsip belajar efektif yaitu mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan
sikap.
9. Prinsip belajar psikomotor yaitu menentukan bagaimana seseorang mampu mengendalikan
aktivitas ragawinya.
10. Prinsip evaluasi yaitu bagaimana menguji kemajuan dalam mencapai tujuan.
1.Bahwa belajar harus memungkinkan terjadinyaü perubahan prilaku individu
2.Bahwa perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman
3.Bahwa perubahan itu terjadi pada prilaku individu yang mungkin
Belajar dalam pengertian yang bersifat umum adalah usaha mencari pengetahuan dan pengalaman baru guna mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya. Termasuk dalam pengertian ini adalah mencari untuk mendapatkan kecakapan-kecapakan baru. Menurut Cronbach yang dikutip oleh sumadi Suryabrata, mengatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan prilaku sebgai hasil (karena) pengalaman.
Menurut Harold Spears, ia menyatakan belajar adalah mengobservasi, membaca, meniru, mencoba, mendengarkan dan mengikuti arahan (learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction).
Sedangkan Mc.Geoh mengatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan dalam penampilan sebagai hasil (akibat) dari praktek (menjalankan sesuatu kegiatan/ aktivitas).
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik pokok-pokok pengertian yakni :
1) Belajar akan membawa (berakibat adanya) perubahan perilaku baik secara actual maupun potensial
2) Dengan belajar seseorang akan mendapat kecakapan baru
3) Perubahan perilaku dan kecakapan baru itu didapatkan lewat suatu usaha, demikian analisis Sumadi Suryabrata.
B. Hambatan-hambatan Dalam Belajar.
Proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan yang betapapun kecilnya dapat mengganggu kelancaran belajar. Hambatan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Hambatan Yang Timbul dari Diri Siswa Sendiri.
Hambatan ini dapat bersifat :
1) Biologis, ialah hambatan yang bersifat jasmaniah :
- Cacat tubuh, merupakan kekurangsempurnaan tubuh seperti patah kaki, patah tangan, kaki mengecil (polio), kurang pendengaran atau tuna rungu, tuna netra, dapat mengganggu kelancaran belajar. Lebih jauh lagi dapat menimbulkan frustasi dan rasa rendah diri, yang jelas sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
- Kesehatan, seseorang yang sehat berarti terbebas dari penyakit. Badan yang kurang sehat dapat menyebabkan cepat lelah, mudah mengantuk, kurang bergairah dalam belajar yang akibatnya mengganggu kelancaran studi.
2) Psikologis ialah hambatan yang bersifat kejiwaan seperti :
- Inteligensi. Siswa yang memiliki inteligensi rendah kemajuan belajarnya akan terhambat.
- Bakat. Merupakan kemampuan untuk belajar yang baru kelihatan bila seseorang sudah belajar. Bakat ini sangat berpengaruh pada siswa yang belajar dan dalam satu bidang tertentu.
- Minat. Merupakan salah satu factor yang ikut menentukan keberhasilan belajar. Siswa yang tidak berminat dalam mempelajari satu bidang tertentu akan susah mencapai prestasi yang baik.
- Perhatian. Merupakan keaktifan jiwa yang ditunjukkan pada suatu objek tertentu.
b. Hambatan yang timbul dari luar diri siswa.
1. Hambatan tersebut datang dari keluarga.
- Sikap orang tua yang acuh, sikap memanjakan, terlalu melindungi, banyak membantu, terlalu menekan anak dengan disiplin yang ketat dapat menghambat kemajuan belajar.
- Keadaan ekonomi keluarga juga berperan dalam mendukung keberhasilan belajar.
- Hubungan yang tidak serasi antara anggota keluarga.
2. Sekolah.
- Keadaan gedung ruang kelas yang tidak representative merupakan suatu tempat yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu pelajaran.
- Waktu sekolah yang tidak sesuai untuk belajar.
- Metode belajar mengajar yang tidak sesuai sangat menentukan efektivitas belajar.
- Pekerjaan rumah yang terlampau banyak.
- Sarana prasarana sekolah yang kurang juga dapat menghambat kemajuan belajar siswa.
- Teman bergaul yang kurang baik.
- Pengaruh media massa yang negative.
- Kegiatan organisasi yang terlampau banyak.
C. Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwall (1961) sebagai berikut:
1. Prinsip Kesiapan yaitu kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Yang termasuk klesiapan disini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik,intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor lain yang memungkinkan seorang dapar belajar.
2. Prinsip motivasi yaitu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatuar arah kegiatan itu, dan memelihara kesungguhan.
3. Prinsip persepsi yaitu interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yng lain.
4. Prinsip tujuan yaitu sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
5. Prinsip perbedaan individu
6. Prinsip transfer dan retensi. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain, proses tersebut dikenal sebagai proses transfer. Kemampuan seseorang untuk menggunakannya kembali hasil belajar disebut retensi.
7. Prinsip belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk prilaku baru.
8. Prinsip belajar efektif yaitu mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
9. Prinsip belajar psikomotor yaitu menentukan bagaimana seseorang mampu mengendalikan aktivitas ragawinya.
10. Prinsip evaluasi yaitu bagaimana menguji kemajuan dalam mencapai tujuan.
Thanks. Tweet Ilmu
ReplyDelete