Portofolio berasal dari bahasa
Inggris “portfolio” yang artinya
dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas
berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Menurut Collins Portofolio didefinisikan sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang
dikumpulkan untuk tujuan tertentu. [1]
sedangkan Paulson mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaa siswa
yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka di dalam satu bidang
atau lebih. Kumpulan itu harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi,
criteria seleksi, criteria penilaian dan bukti refleksi diri.[2]
Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan
pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut
panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada
mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan
karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap
portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang
bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah,
menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.
Setiap portofolio harus memuat bahan-bahan yang
menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya, serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang
paling penting untuk ditampilkan. Tampilan portofolio berupa tampilan visual dan
audio yang disusun secara sistimatis, melukiskan proses berfikir yang didukung
oleg seluruh data yang relevan. Secara utuh melukiskan “integrated learning experiencesi” atau pengalaman belajar yang
terpadu dan dialami oleh siswa dalam kelas sebagai suatu kesatuan.
Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajran
merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok.
Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalamanbelajar sehingga memiliki
kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan
menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara
penuh dalam pekerjaannya/tugas-tugasnya[3]
Portofolio matematika siswa dapat diartikan sebagai
dokumen-dokumen dari pekerjaan siswa yang berkaitan dengan matematika. Isi dari
portofolio akan menjadi
perhatian utama bagi guru dalam program
pengajarannya.
Asdar menyatakan bahwa dalam penggunaannya pada
pelajaran matematika, portofolio merupakan
koleksi pekerjaan-pekerjaan matematika yang menampilkan pekerjaan siswa yang
terbaik sebagai hasil kegiatan belajar matematika. Dalam portofolio ini dapat menampilkan pekerjaan lama
dan pekerjaan terbaru dari siswa sehingga terlihat kemajuan belajar matematika
siswa. Isi dari portofolio akan
mendasari program pengajaran bagi guru.[4]
Dengan
demikian untuk mengembangkan kompetensi
siswa dari hasil proses pembelajaran matematika, assessment yang digunakan tidak sekedar memberikan pekerjaan rumah
(PR) bagi siswa dan melaksanakan tes tradisional karena tidak akan memberikan
informasi secara menyeluruh dan memadai tentang kemampuan siswa. Tetapi akan
lebih tepat pada penerapan assessment
yang berkelanjutan yang mengacu pada keberlangsungan proses belajar, dan sistem
penilaian yang berbasis kelas. Salah satu alternatif assessment untuk tujuan tersebut adalah portofolio.
[1] Collins,A. “Potofolio for Science Education: Issues in
Purpose, Structure, and Authenticity”. Journal Science Eduducation. Vol
76(4), 1992. H. 451-463.
[2] Paulson, F.L and Meyer, C.A. “What Make Portofolio? Eight
Thoughtfulo Guidelines Will Help Educations Encourage Self Directed Learning.” Journal
Educational Leardership. Februari 1991.
[4] Asdar, “Portofolio: Alternatif Assesmen
Berkelanjutan dalam Pembelajaran Matematika Eksponen.” Jurnal Pendidikan Matematika dan
Matematika. (Januari 2005) h. 94 – 104.
No comments:
Post a Comment