KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat serta hidayah-Nyalah
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu dan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Asas-asas Pendidikan Islam”,
suatu materi kelima dari mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun berkat
kesungguhan dan usaha yang maksimal serta adanya partisipasi yang baik,
alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Tak lupa pula kami ucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberi arahan kepada kami
dalam penyelesaian makalah ini, dan semoga dengan adanya diskusi ini akan
menambah keberanian mahasiswa sebagai bahan yang nantinya dapat diajarkan
kepada perserta didik.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan para mahasiswa dalam belajar Ilmu
Pendidikan Islam. Amin....
Gowa, 13 April 2012
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada pembahasan
mengenai dasar pendidikan islam, sesungguhnya telah tersirat adanya asas-asas
pendidikan islam. Namun untuk lebih jelasnya, Asas-asas Pendidikan Islam
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pendidikan merupakan
bagian penting dalam kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan
hewan. Hewan juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh instinknya. Sedangkan
bagi nanusia belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna
mencapai kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu, pendidikan sebagai
suatu aktivitas yang sadar akan tujuan, ia menempati posisi yang sangat sentral
dan strategis dalam membangun kehidupan sosial dan memposisikan manusia dalam
pluralisme kehidupannya secara tepat.
Demikian pula halnya
dalam Pendidikan Islam yang secara umum didefinisikan sebagai usaha untuk
memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta segala sumber daya yang ada
padanya menuju terbentuknya manusia yang paripurna sesuai dengan norma-norma
Islam. Konsep manusia seutuhnya dalam persfektif Islam, secara garis besarnya,
dapat diformulasikan sebagai manusia yang beriman dan bertakwa serta memiliki
ilmu pengetahuan dan segala bentuk kemampuan lainny yang teraktualisasi dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam sekitarnya secara
baik, positif dan konstruktif.
B. Rumusan Masalah
Guna menghindari meluasnya pembahasan makalah, maka kami
membatasi pembahasan tersebut menjadi sebagai berikut: yaitu, apakah Asas
Pendidikan Islam itu?
C. Tujuan Penulisan
Diharapkan
dengan adanya makalah ini, pembaca dapat lebih memahami mengenai Asas-asas Ilmu Pendidikan Islam.
1
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ..............................................................................................
i
KATA
PENGANTAR
............................................................................................
ii
DAFTAR
ISI .........................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
..........................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah ....................................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan
......................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Asas-asas Pendidikan Islam ...................................................
2
B. Asas
Pertimbangan Dalam Pendidikan Islam ...........................................
3
C. Macam-macam
Asas Pendidikan Islam .................................................... 6
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................................
10
B. Saran
.........................................................................................................
10
DAFTAR
PUSTAKA ..............................................................................................
11
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asas-asas pendidikan islam
Kata asas berarti dalam bahasa indonesia merupakan
unsur serapan bahasa
arab, yaitu kata asas yang bentuk jamaknya adalah usasun. Seperti dalam
ungkapan asas al-hukm diartikan sebagai
asas hukum. Begitu pula dalam ungkapan
‘ala usasin yang berati pada dasarnya, dan ungkapan al-huquq al-asasiah
li al-insan yang diartikan sebagai
hak-hak asasi manusia.
Dalam
kamus indonesia inggris, kata asas diartikan dengan principle (prinsip) dan
fondation (pondasi/dasar), seperti dalam ungkapan” pada asasnya” disamakan
dengan fundamental atau on principle. Begitu pula dalam kamus inggris-indonesia,
kata principle diartikan sebagai dasar,
permulaan ,aturan pokok dan asas (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam,
2002: 26).
Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa kata
asas, dasar dan prinsip mempunyai padanan arti yang sama, yaitu sebagai sesuatu
yang menjadi ide pokok, pijakan atau pegangan dalam melakukan sesuatu. Dalam
hubungannya dengan pendidikan islam,
Hasan Langgulung mengemukakan
bahwa asas-asas pendidikan, didalam bahasa Arab disebut ushul al tarbiyah atau dalam bahsa inggris
disebut fondation of education yang
dianggapnya sebagai jalan untuk memahami
ilmu Pendidikan sebagai sutau
disiplin ilmu. Disamping itu, asas mrupakan pandangan yang
mendasari seluruh aktivitas
pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan, mau[pun pelaksanaan
pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).
Oleh karena itu asas-asas pendidikan sebagaimana yang akan
dijelaskan disini tidak lain adalah
gagasan-gagasan yang menjadi dasar pertimbangan
atau pembentukan kerangka pikir dalam penyusunan teori-teori pendidikan Islam yang
terkristalisasi dalam rencana program pendidikan Islam serta dapat diaktualkan dalam aktivitas
pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).
2
B. Asas
Pertimbangan Dalam Pendidikan Islam
Sebagaimana yang disebutkan lebih awal bahwa salah satu faktor penunjang
ketercapaian tujuan pendidikan Islam adalah faktor nilai yang dijadikan sebagai
pandangan hidup masyarakat. Pandangan hidup tersebut dalam perspektif pendidikan Islam bersifat
transenden , universal dan internal yang bersumber pada Alquran dan hadits Rasulullah SAW
(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 28).
Namun demikian, mengingat banyaknya
nilai-nilai yang termuat dalam kedua sumber ajaran tersebut , maka Achmad mengangkat beberapa diantaranya yang dianggap sangat fundamental, asasi dan
dapat merangkum berbagai nilai yang lain yaitu nilai tauhid, kemanusian
dan kesatuan manusia sebagai ummah li al’alamin sebagai asas atau dasar
pertimbangan dalam Pendidikan Islam (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam
2002: 28).
Dalam hal ini, Hasan Langgulung juga
mengemukakan beberapa asas yang menjadi tempat tegaknya pendidikan Islam dalam intraksi, materi, inovasi, serta
tujuannya yaitu asas historis asas sosial, asas ekonomi, asas politik dan
administrasi, asas psikologi dan terakhir adalah asas filsafat atau filosofis
(Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, 2008: 7).
Muhammad
Munir Mursy mengemukakan beberapa aspek
yang menjadi asas pendidikan
islam yaitu :
1. Pendidikan Islam
adalah pendidikan yang bersifat menyeluruh. Maksudnya bahwa pendidikan Islam tidak ditujukan pada satu aspek
dari manusia, melainkan mencakup keseluruhan tabiat manusia, termmasuk pendidikan jasmaninya
jiwa dan akalnya. Sebagaimana yang tercermin dalam sebuah ungkapan bahwa
pada tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat pula. Juga ungkapan lain
bahwa didalam tubuh manusia, terdapat segumpal daging, jika itu baik, maka
baiklah seluruh tubuh manusia, namun jika itu rusak maka rusaklah seluruh
tubuh, yaitu al-qalab (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 29)
2. Pendidikan
Islam adalah pendidikan
yang didasarkan pada kaidah-kaidah
keberimbangan, Maksudnya bahwa
pendidikan Islam tidak mesti terlalu
cenderung ke sufistik, juga tidak bertujuan untuk kebendaan semata (Khaeruddin,
Ilmu Pendidikan Islam 2002: 30).
3
Pendidikan
Islam bukan hanya untuk dunia
saja atau akhirat saja, melainkan
kedua-duanya harus berjalan
secara seimbang tanpa mementingkan salah
satu aspek yang ada. Pandangan ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S
Al-Qhashas ayat 77 yang berbunyi:
Æ÷tGö/$#ur
!$yJÏù
9t?#uä
ª!$#
u#¤$!$#
notÅzFy$#
(
wur
[Ys?
y7t7ÅÁtR
ÆÏB
$u÷R9$#
(
`Å¡ômr&ur
!$yJ2
z`|¡ômr&
ª!$#
øs9Î)
(
wur
Æ÷ö7s?
y$|¡xÿø9$#
Îû
ÇÚöF{$#
(
¨bÎ)
©!$#
w
=Ïtä
tûïÏÅ¡øÿßJø9$#
ÇÐÐÈ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
3. Pendidikan Islam adalah
pendidikan yang sangat mementingkan
usaha atau kerja. Artinya bahwa pendidikan tiudak hanya sekedar terbatas pada ucapan
atau perkataan semata, melainkan harus memebutuhkan latihan-latihan dan kreativitas (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 30).
4. Pendidikan
Islam adalah Pendidikan yang memadukan antara individun dan masyarakat. Maksudnya bahwa antara individu dan masyarakat tidak
dapat dipisahkan. Setiap individu diharapkan menjadi sumber kebaikan bagi masyarakatnya dan pada saat yang
bersamaan juga din tamanamkan
pendidikan sosial kemasyarakatan pada setiap pribadi, misalnya tentang nilai-nilai
persaudaraan, persamaan dan kebersamaan, persatuan serta keadilan (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 31).
5. Pendidikan
Islam adalah Pendidikan yang mengarahkan dan menumbuhkembangkan seluruh potensi bagi manusia.
4
6. Pendidikan
islam adalah pendidikan untuk potensi (fitrah) manusia. Hal ini
dimungkinkan karena agama Islam adalah fitrah sehingga perintah dan
larangannya dalam agama berjalan
bersama-sama sesuai dengan fitrah itu sendidri. Hal ini juga sebangun dengan
sprit Islam yang didasarkan atas prinsip-prinsip keadilan dan keberimbangan (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 31).
7. Pendidikan
Islam adalah Pendidikan yang
mengarahkan kepada kebaikan ,
maksudnya bahwa pendidikan Islam mampu mengarahkan dan menjaga manusia dari kemuliaan penciptanya, sifat, sikap dan akhlaknya kepada
sesama manusia dan semua hal yang dapat memebawa manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraannya
(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
8. Pendidikan
Islam adalah Pendidikan yang
berkesinambungan , Maksudnya bahwa
pendidikan Idslam tidak pernah
terhenti pada tataran zaman
tertentu atau pada level tertentu.
Pendidikan Islam tidak terbatas pada
suatu tempat . Penddidkan Islam berlangsung mulai dari ayunan sampai keliang kubur , dan dalam hal ini
semua manusia menjadi pendidik (pendidik bagi dirinya dan orang lain)
sesuai dengan kapasitas ilmu yanng
dimilikinya (Khaeruddin, 2002: 32).
9. Pendidikan
islam adalah Pendidikan untuk manusia seluruh dunia tanpa melihat perbedaan
suku, bangsa, warna kulit, dan lain sebaginya.
Sebab tidak ada yang membedakan
manusia disisi Allah swt. Kecuali
hanya dengan ketakwaan kepada-Nya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam
2002: 32).
10. Pendidikan
Islam adalah Pemndidikan yang senantiasa
memelihara nilai-nilai yang baru. Maksudnya bahwa
pendidikan Islam tetap menjaga
dan memelihara nilai-nilai yang bersifat
transenden, namun ia juga senantiasa
mengadakan pembaharuan dan
perubahan(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
5
C. Macam-macam
Asas-asas Pendidikan Islam
Melihat beberapa pandangan diatas dari segi
skop dan sequensinya maka berikut ini
dapat dikemukakan beberapa pandangan atau dasar poertimbangan yang menjadi
Asas pendidikan Islam, mencakup
asas agama, asas filosofi, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas ekonomi
yang secara garis besarnya akan diuraikan sebagai berikut :
a. Asas
Agama
Dalam
perspektif Alquran, seluruh aktivitas kehidupan manusia termasuk pemdidikan
berada satu siklus, yaitu perjalan dari
Tuhan menuju Tuhan sebagaimana yang
dijelaskan dalam potongan ayat ; tbqãèÅ_ºumøs9Î)$¯RÎ)ur¬!$¯RÎ).
Dalam perjalanan menuju Tuhan, manusia harus melewati beberapa alam dan salah satu diantaranya adalah alam dunia yang merupakan tempat persinggahan manusia yang sifatnya temporer, namun sangan menentukan
keberhasilannya dalam perjalanan menuju Tuhan Rabb al-Izzah. Oleh karena itu,
agama memerintahkan agar manusia senantiasa mematuhi segala perintah Tuhan dan menjahui laranga- Nya (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 33-34).
b. Asas
Filosofis
Asas filosofis dalam pendidikan mengandung
dua hal, yaitu filsafat dan tujuan pendidikan. Filsafat menentukan
dasar dan tujuan hidup yang akan dijadikan sebagai dasar dan
tujuan pendidikan yang akan dilaksanakan oleh manusia dan pada tahap
seslanjutnya akan mencerminkan sikap dan
tingkah laku manusia dalam kehidupannya. Hal ini menjadi mungkin karena
filsafat mengandung ide-ide,
cita-cita dan sistem nilai perlu dipertahankan demi kelangsungan hidup masyarakat atau bangsa dan inilah yang
turut mewarnai sistem dan tujuan pendidikan
yang dijalankan oleh manusia (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam
2002: 35).
6
c. Asas
psokologis
Salah
satu fungsi pendidikan adalah pemindahan
ilmu pengetahuan dan nilai-nilai serta
keterampilan dari generasi ke generasi
berikutnya, sehingga pendidikan berlangsung
secara berkesinambungan dalam
rangka menjaga dan memelihara identitas manusia atau masyarakat (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 36).
Dalam
proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan serta proses internalosasi nilai sangat terkait dua persoalan.
Pertama,
siapakah generasi yang terlibat dalam proses transformasi tersebut? Dan bagaimana proses transformasi
ilmu pengetahuan , keterampilan dan nilai
itu?
Dalam
kaitannya dengan pertanyaan pertama diatas
dapat dipahami bahwa hal tersebut
mengandung atau membahas tentang
psikologi perkembangan sejak masa kanak-kanak kemudian beranjak menjadi remaja ,
dewasa sampai kemasa orang tua. Hal ini
juga tidak terlepas dari dua faktor
dalam psikologi yang mendapat
perhatian yang cukup intens oleh banyak
peneliti. Kedua faktor tersebut yaitu mengajar (teaching) dan belajar
(learning) (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 36).
d. Asas
Sosiologis
Manusia
menurut Al-Farabi adalah makhluk yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bermasyarakat karena manusia tidak akan mungkin dapat hidup
dan memenuhi kebutuhannya dengan
sendirinya. Manusia membutuhkab bantuan pertolongan dan kerja sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dapat memeberikan kebahagiaan yang seimbang (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 38).
Demikian
pula halnya pendidikan sebagai lembaga sosial. Antara pendidikan dan
masyarakat mempunyai hubungan yang kuat dan saling mempengaruhi, yakni
pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat
dan pada sisi lain, pendidikan juga sangat
memengaruhi dinamika kehidupan masyarakat (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 38).
7
Masyarakat
mempunyai norma tau aturan, adat kebiasaan dan berbagai karya budaya lainnya
yang harus diwujudkan ke dalam diri dan perilaku
peserta didik sebagai generasi yang akan
mewariskannya. Dalam kaitan inilah sehingga ideologi dan politik terkadang mewarnai dan mengambil bagian dalam proses pendidikan.
Sebaliknya pendidikan memeberikan pengaruh terhadap dinamika kehidupan
masyarakat dengan bekal ilmu pengetahuan
,
keterampilan,
sikap dan perilaku anak didik sebgai
generasi muda yang secara langsung atau
tidak langsung akan mementukan keberhasilannya
dikemudian hari (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 38).
e. Asas Ekonomi
Dilihat
dari sudut pandang ekonomi, proses pendidkan dapat diartikan sebagai usaha penanaman modal, baik penanam dalam bentuk modal kemanusiaan ataupun investasi dalam bentuk modal sebagai persiapan hidup masa depan yang bahagia (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 39).
Hal
tersebut menjadi mungkin karena ilmu pengetahuan , keterampilan dan sikap
perilaku yang diperoleh dari lembaga pendidikan merupakan modal yang berniali tinggi, dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin besar pula investasi
yang ditanam dalam bentuk
kemanusiaan. Atau dengan kata lain , semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang atau semakin berkualitas luaran pendidikan itu, semakin meningkat pula taraf kesejahteraan suatu masyarakat yang di bentuknya. (Khaeruddin,
Ilmu Pendidikan Islam 2002: 40).
Pendidikan
Islam sebagai suatu proses yang
berlangsung sepanjang hayat manusia
menjadikan Alquran dan Hadits sebagai sumber utamanya. Pendidikan Islam terus mengalami prubahan-perubahan seiring dengan tingkat kemajuan , peradaban
dan kebudayaan umat manusia . Hal
ini menjadi munkin terwujud bila diupayakan agar beberapa aspek yang menjadi tolak ukur, asas atau
8
dasar
pertimbangan dijadikan sebagai landasan berpijak dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu
Pendidikan Islam 2002: 41).
Lebih kongkritnya bahwa asas-asas pendidikan
Islam sebagaimana yang telah
dikemukakan menjadi penting dan
turut membantu dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang terorganisir, produktif dan inovatif.
Karenanya, pendidikan Islam tidak dapat
dipisahkan dari asas-asas tersebut sebab kalau yang demikian terjadi , maka
pendidikan islam akan kehilangan
akar-akarnya, pondasi atau landasannya
yang dijadikan sebagai tempat berpijak
dalam merencanakan dan memanege
sistem pendidikan yang berlangsung
(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 41).
9
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis
sebagaimana tersebut di atas dapat dikemukakan catatan sebagai kesimpulan
sabagai berikut.
Pertama, Ilmu Pendidikan
Islam sebagai sebuah sistem atau bangunan, memerlukan asas dan prinsip-prinsip
bagi tegaknya sistem dan bangunan tersebut.
Kedua, Asas Pendidikan Islam
sebagai sebuah ilmu baru, Ilmu Pendidikan Islam memiliki keterkaitan dengan
bidang-bidang ilmu lainnya, yakni psikologi, sejarah, filsafat, sosiologi,
budaya, poltik, agama, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Berbagai disiplin ilmu ini
sekaligus menjadi asas atau dasar bagi tegaknya Ilmu Pendidikan Islam tersebut.
Ketiga, kata Islam,
sebagaimana yang terdapat pada kata Ilmu Pendidikan Islam, di samping menjadi
karakter yang membedakan Ilmu Pendidikan Islam dengan Ilmu Pendidikan lainnya,
juga sekaligus menjadi dasar atau asas dan prinsip Ilmu Pendidikan Islam
tersebut.
Ajaran Islam tentang belajar
seumur hidup, pendidikan untuk semua, pendidikan yang bermutu, pendidikan yang
berorientasi ke masa depan, pendidikan yang seimbang, terbuka, dinamis,
progresif, adil, egaliter, dan manusiawi merupakan dasar atau asas, prinsip dan
jiwa pendidikan Islam.
B.
Saran
Saran dan kritik yang dapat
kami sampaikan ialah, agar pemakalah selanjutnya dapat lebih menyempurnakan
makalahnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Langgulung, Hasan.
Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru. 2008.
Khaeruddin. Ilmu
Pendidikan Islam. Makassar: Yayasan Pendidikan Fatiya. 2002.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam
Dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: Rajawali Pers. 2009
Noer Aly, Hery. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Logos. 1999.
11
Mata
Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen : Dra. Rosmiaty Azis, M. Pd. I
MAKALAH
“Asas-asas Pendidikan Islam”
OLEH:
KELOMPOK V
Istiqfar Nim.
20700111045
Muh. Rizkiansyah Nim. 20700111056
Musdalifah Anwar Nim. 20700111068
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
2012
No comments:
Post a Comment