Monday, 25 January 2016

makalah asas-asas pendidikan islam



KATA PENGANTAR

            Rasa syukur yang dalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat serta hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Asas-asas Pendidikan Islam”, suatu materi kelima dari mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun berkat kesungguhan dan usaha yang maksimal serta adanya partisipasi yang baik, alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
            Tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberi arahan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini, dan semoga dengan adanya diskusi ini akan menambah keberanian mahasiswa sebagai bahan yang nantinya dapat diajarkan kepada perserta didik.
            Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan juga bisa menambah wawasan para mahasiswa dalam belajar Ilmu Pendidikan Islam. Amin....




Gowa, 13 April 2012

         Penyusun






ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pada pembahasan mengenai dasar pendidikan islam, sesungguhnya telah tersirat adanya asas-asas pendidikan islam. Namun untuk lebih jelasnya, Asas-asas Pendidikan Islam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh instinknya. Sedangkan bagi nanusia belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna mencapai kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu, pendidikan sebagai suatu aktivitas yang sadar akan tujuan, ia menempati posisi yang sangat sentral dan strategis dalam membangun kehidupan sosial dan memposisikan manusia dalam pluralisme kehidupannya secara tepat.
Demikian pula halnya dalam Pendidikan Islam yang secara umum didefinisikan sebagai usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta segala sumber daya yang ada padanya menuju terbentuknya manusia yang paripurna sesuai dengan norma-norma Islam. Konsep manusia seutuhnya dalam persfektif Islam, secara garis besarnya, dapat diformulasikan sebagai manusia yang beriman dan bertakwa serta memiliki ilmu pengetahuan dan segala bentuk kemampuan lainny yang teraktualisasi dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam sekitarnya secara baik, positif dan konstruktif.
B.   Rumusan Masalah
Guna menghindari meluasnya pembahasan makalah, maka kami membatasi pembahasan tersebut menjadi sebagai berikut: yaitu, apakah Asas Pendidikan Islam itu?
C.   Tujuan Penulisan
Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat lebih memahami mengenai  Asas-asas Ilmu Pendidikan Islam.










1


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C.   Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian Asas-asas Pendidikan Islam ................................................... 2
B.   Asas Pertimbangan Dalam Pendidikan Islam ........................................... 3
C.   Macam-macam Asas Pendidikan Islam .................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan ................................................................................................ 10
B.   Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11



iii

BAB II
 PEMBAHASAN
A.   Pengertian  Asas-asas pendidikan islam
Kata asas berarti dalam bahasa indonesia merupakan unsur  serapan  bahasa  arab, yaitu kata asas yang bentuk  jamaknya adalah usasun. Seperti dalam ungkapan  asas al-hukm diartikan sebagai asas hukum. Begitu pula dalam ungkapan  ‘ala usasin yang berati pada dasarnya, dan ungkapan al-huquq al-asasiah li al-insan yang diartikan sebagai  hak-hak asasi manusia.
Dalam kamus indonesia inggris, kata asas diartikan dengan principle (prinsip) dan fondation (pondasi/dasar), seperti dalam ungkapan” pada asasnya” disamakan dengan fundamental atau on principle. Begitu pula dalam kamus inggris-indonesia, kata principle diartikan sebagai  dasar, permulaan ,aturan pokok dan asas (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam, 2002: 26).
Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa kata asas, dasar dan prinsip mempunyai padanan arti yang sama, yaitu sebagai sesuatu yang menjadi ide pokok, pijakan atau pegangan dalam melakukan sesuatu. Dalam hubungannya dengan pendidikan islam,  Hasan Langgulung mengemukakan  bahwa asas-asas pendidikan, didalam bahasa Arab disebut  ushul al tarbiyah atau dalam bahsa inggris disebut  fondation of education yang dianggapnya sebagai  jalan untuk  memahami  ilmu Pendidikan  sebagai sutau disiplin ilmu. Disamping itu, asas mrupakan pandangan  yang  mendasari seluruh  aktivitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan, mau[pun pelaksanaan pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).
Oleh karena itu asas-asas  pendidikan sebagaimana yang akan dijelaskan  disini tidak lain adalah gagasan-gagasan yang menjadi dasar pertimbangan  atau pembentukan kerangka pikir dalam penyusunan  teori-teori pendidikan  Islam yang  terkristalisasi dalam rencana program pendidikan  Islam serta dapat diaktualkan dalam aktivitas pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).



2
B.   Asas Pertimbangan Dalam Pendidikan Islam
Sebagaimana yang disebutkan lebih awal  bahwa salah satu faktor penunjang ketercapaian  tujuan pendidikan Islam  adalah faktor nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup masyarakat. Pandangan hidup tersebut  dalam perspektif pendidikan Islam bersifat transenden , universal dan internal yang bersumber pada  Alquran dan hadits Rasulullah SAW (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 28).
Namun demikian, mengingat banyaknya nilai-nilai yang termuat dalam kedua sumber ajaran tersebut , maka Achmad  mengangkat beberapa diantaranya  yang dianggap sangat fundamental, asasi dan dapat merangkum berbagai nilai yang lain yaitu nilai tauhid,  kemanusian  dan kesatuan manusia sebagai ummah li al’alamin sebagai asas atau dasar pertimbangan dalam Pendidikan Islam (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 28).
Dalam hal ini, Hasan Langgulung juga mengemukakan beberapa asas yang menjadi tempat tegaknya pendidikan Islam  dalam intraksi, materi, inovasi, serta tujuannya yaitu asas historis asas sosial, asas ekonomi, asas politik dan administrasi, asas psikologi dan terakhir adalah asas filsafat atau filosofis (Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, 2008: 7).
Muhammad  Munir Mursy mengemukakan beberapa aspek  yang menjadi asas pendidikan  islam yaitu :
1.    Pendidikan  Islam  adalah pendidikan yang bersifat menyeluruh. Maksudnya  bahwa pendidikan  Islam tidak ditujukan pada  satu aspek  dari manusia, melainkan mencakup keseluruhan  tabiat manusia, termmasuk pendidikan  jasmaninya  jiwa dan akalnya. Sebagaimana yang tercermin dalam sebuah ungkapan bahwa pada tubuh yang sehat terdapat jiwa yang  sehat pula. Juga  ungkapan lain bahwa didalam tubuh manusia, terdapat segumpal daging, jika itu baik, maka baiklah seluruh tubuh manusia, namun jika itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh, yaitu al-qalab (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 29)
2.    Pendidikan Islam  adalah  pendidikan  yang didasarkan pada kaidah-kaidah  keberimbangan, Maksudnya  bahwa pendidikan  Islam tidak mesti terlalu cenderung ke sufistik, juga tidak bertujuan untuk kebendaan semata (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 30).

3
 Pendidikan  Islam  bukan hanya untuk dunia saja atau akhirat saja, melainkan  kedua-duanya harus  berjalan secara seimbang  tanpa mementingkan salah satu aspek yang ada. Pandangan ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qhashas ayat 77 yang berbunyi:
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù š9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( Ÿwur š[Ys? y7t7ŠÅÁtR šÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ  
 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
3.    Pendidikan  Islam adalah  pendidikan yang sangat mementingkan  usaha atau kerja. Artinya bahwa pendidikan  tiudak hanya sekedar terbatas pada ucapan atau perkataan semata, melainkan harus memebutuhkan  latihan-latihan dan kreativitas (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 30).
4.    Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang memadukan antara individun dan masyarakat. Maksudnya  bahwa antara individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Setiap individu diharapkan menjadi sumber kebaikan  bagi masyarakatnya dan pada saat yang bersamaan  juga din tamanamkan pendidikan  sosial kemasyarakatan  pada setiap pribadi, misalnya tentang nilai-nilai persaudaraan, persamaan dan kebersamaan, persatuan serta keadilan (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 31).
5.    Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang mengarahkan dan menumbuhkembangkan  seluruh potensi  bagi manusia.

4
6.    Pendidikan islam  adalah pendidikan  untuk potensi (fitrah) manusia. Hal ini dimungkinkan karena agama Islam adalah fitrah sehingga perintah dan larangannya  dalam agama berjalan bersama-sama  sesuai dengan fitrah  itu sendidri. Hal ini juga sebangun dengan sprit Islam yang didasarkan atas prinsip-prinsip  keadilan dan keberimbangan (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 31).
7.    Pendidikan Islam adalah Pendidikan  yang mengarahkan  kepada kebaikan , maksudnya  bahwa pendidikan Islam  mampu mengarahkan dan menjaga  manusia dari kemuliaan  penciptanya, sifat, sikap dan akhlaknya kepada sesama  manusia  dan semua hal yang  dapat memebawa  manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraannya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
8.    Pendidikan Islam adalah Pendidikan  yang berkesinambungan , Maksudnya  bahwa pendidikan Idslam  tidak pernah terhenti  pada tataran zaman tertentu  atau pada level tertentu. Pendidikan Islam  tidak terbatas pada suatu tempat . Penddidkan  Islam  berlangsung mulai dari ayunan  sampai keliang kubur , dan dalam hal ini semua manusia menjadi pendidik (pendidik bagi dirinya dan orang lain) sesuai  dengan kapasitas ilmu yanng dimilikinya (Khaeruddin, 2002: 32).
9.    Pendidikan islam adalah Pendidikan untuk manusia seluruh dunia tanpa melihat perbedaan suku, bangsa, warna kulit, dan lain sebaginya.  Sebab tidak  ada yang  membedakan  manusia  disisi Allah swt. Kecuali hanya dengan ketakwaan kepada-Nya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
10. Pendidikan Islam adalah Pemndidikan  yang  senantiasa  memelihara nilai-nilai yang baru. Maksudnya  bahwa  pendidikan Islam tetap menjaga  dan memelihara nilai-nilai yang bersifat  transenden, namun ia juga senantiasa  mengadakan  pembaharuan dan perubahan(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).



5
C.   Macam-macam Asas-asas Pendidikan  Islam
Melihat beberapa pandangan diatas dari segi skop dan sequensinya maka berikut ini  dapat dikemukakan beberapa pandangan atau dasar poertimbangan  yang menjadi  Asas pendidikan  Islam, mencakup asas agama, asas filosofi, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas ekonomi
yang secara garis besarnya  akan diuraikan sebagai berikut :
a.    Asas Agama
Dalam perspektif Alquran, seluruh aktivitas kehidupan manusia termasuk pemdidikan berada  satu siklus, yaitu perjalan dari Tuhan menuju Tuhan  sebagaimana yang dijelaskan dalam potongan ayat ;   tbqãèÅ_ºumøs9Î)$¯RÎ)ur¬!$¯RÎ). Dalam perjalanan menuju Tuhan, manusia harus melewati beberapa alam  dan salah satu diantaranya adalah  alam dunia yang merupakan tempat persinggahan  manusia yang sifatnya  temporer, namun sangan menentukan keberhasilannya dalam perjalanan menuju Tuhan Rabb al-Izzah. Oleh karena itu, agama memerintahkan agar manusia senantiasa mematuhi segala perintah Tuhan  dan menjahui laranga- Nya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 33-34).
b.    Asas Filosofis
Asas  filosofis dalam pendidikan  mengandung  dua hal, yaitu filsafat dan tujuan pendidikan. Filsafat menentukan dasar  dan tujuan  hidup yang akan dijadikan sebagai dasar dan tujuan pendidikan yang akan dilaksanakan oleh manusia dan pada tahap seslanjutnya  akan mencerminkan sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya. Hal ini menjadi mungkin karena filsafat  mengandung ide-ide, cita-cita  dan sistem nilai  perlu dipertahankan  demi kelangsungan  hidup masyarakat atau bangsa dan inilah yang turut mewarnai  sistem dan tujuan  pendidikan  yang dijalankan oleh manusia (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 35).




6
c.    Asas psokologis
Salah satu fungsi pendidikan adalah  pemindahan ilmu pengetahuan  dan nilai-nilai serta keterampilan dari generasi  ke generasi berikutnya, sehingga pendidikan berlangsung  secara berkesinambungan  dalam rangka menjaga dan memelihara identitas manusia atau masyarakat (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 36).
Dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan  serta proses internalosasi  nilai sangat terkait dua persoalan.
Pertama, siapakah generasi yang terlibat dalam proses transformasi  tersebut? Dan bagaimana proses transformasi ilmu pengetahuan , keterampilan  dan nilai itu?
Dalam kaitannya dengan pertanyaan pertama diatas  dapat dipahami bahwa hal tersebut  mengandung atau membahas tentang  psikologi  perkembangan  sejak masa kanak-kanak  kemudian beranjak menjadi remaja , dewasa  sampai kemasa orang tua. Hal ini juga tidak terlepas dari dua faktor  dalam psikologi  yang mendapat perhatian  yang cukup intens oleh banyak peneliti. Kedua faktor tersebut yaitu mengajar (teaching) dan belajar (learning) (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 36).
d.    Asas Sosiologis
Manusia menurut Al-Farabi adalah makhluk yang mempunyai kecenderungan  untuk hidup bermasyarakat  karena manusia tidak akan mungkin dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya  dengan sendirinya. Manusia  membutuhkab bantuan  pertolongan dan kerja sama  dengan orang lain untuk memenuhi  kebutuhan hidup  yang dapat memeberikan  kebahagiaan yang seimbang (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 38).
Demikian pula halnya pendidikan sebagai lembaga sosial. Antara pendidikan dan masyarakat  mempunyai hubungan  yang kuat dan saling mempengaruhi, yakni pendidikan dipengaruhi oleh  lingkungan masyarakat dan pada sisi lain, pendidikan juga sangat  memengaruhi dinamika kehidupan masyarakat (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 38).
7
Masyarakat mempunyai norma tau aturan, adat kebiasaan dan berbagai karya budaya lainnya yang harus diwujudkan  ke dalam diri dan perilaku peserta didik  sebagai generasi yang akan mewariskannya. Dalam  kaitan inilah  sehingga ideologi  dan politik terkadang  mewarnai dan mengambil  bagian dalam proses pendidikan. Sebaliknya  pendidikan memeberikan  pengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat  dengan bekal ilmu pengetahuan ,
keterampilan, sikap dan perilaku  anak didik sebgai generasi muda yang secara langsung  atau tidak langsung  akan mementukan keberhasilannya dikemudian hari (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 38).
e.    Asas  Ekonomi
Dilihat dari sudut pandang ekonomi, proses pendidkan dapat diartikan sebagai  usaha penanaman modal,  baik penanam dalam bentuk  modal kemanusiaan  ataupun investasi dalam  bentuk modal sebagai persiapan  hidup masa depan yang bahagia (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 39).
Hal tersebut  menjadi mungkin karena  ilmu pengetahuan , keterampilan dan sikap perilaku yang diperoleh dari lembaga pendidikan merupakan  modal yang berniali tinggi,  dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan  seseorang  semakin besar pula  investasi  yang ditanam dalam  bentuk kemanusiaan. Atau dengan kata lain , semakin tinggi tingkat pendidikan  seseorang atau  semakin berkualitas  luaran pendidikan itu, semakin  meningkat pula taraf kesejahteraan  suatu masyarakat yang di bentuknya. (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 40).
Pendidikan Islam sebagai  suatu proses yang berlangsung  sepanjang hayat manusia menjadikan Alquran dan Hadits sebagai sumber utamanya. Pendidikan  Islam terus mengalami prubahan-perubahan  seiring dengan tingkat kemajuan , peradaban dan kebudayaan  umat manusia . Hal ini  menjadi munkin  terwujud bila diupayakan  agar beberapa aspek  yang menjadi tolak ukur, asas atau

8
dasar pertimbangan  dijadikan sebagai landasan  berpijak dalam hal perencanaan dan pelaksanaan  pendidikan Islam itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 41).
                        Lebih kongkritnya bahwa asas-asas pendidikan Islam sebagaimana yang  telah dikemukakan  menjadi penting dan turut  membantu dalam menciptakan  lingkungan pendidikan yang  terorganisir, produktif dan inovatif. Karenanya,  pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan  dari asas-asas tersebut  sebab kalau yang demikian terjadi , maka pendidikan islam akan kehilangan  akar-akarnya, pondasi atau landasannya  yang dijadikan sebagai tempat berpijak  dalam merencanakan  dan memanege sistem pendidikan  yang berlangsung (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 41).






















9
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis sebagaimana tersebut di atas dapat dikemukakan catatan sebagai kesimpulan sabagai berikut.
Pertama, Ilmu Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem atau bangunan, memerlukan asas dan prinsip-prinsip bagi tegaknya sistem dan bangunan tersebut.
Kedua, Asas Pendidikan Islam sebagai sebuah ilmu baru, Ilmu Pendidikan Islam memiliki keterkaitan dengan bidang-bidang ilmu lainnya, yakni psikologi, sejarah, filsafat, sosiologi, budaya, poltik, agama, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Berbagai disiplin ilmu ini sekaligus menjadi asas atau dasar bagi tegaknya Ilmu Pendidikan Islam tersebut.
Ketiga, kata Islam, sebagaimana yang terdapat pada kata Ilmu Pendidikan Islam, di samping menjadi karakter yang membedakan Ilmu Pendidikan Islam dengan Ilmu Pendidikan lainnya, juga sekaligus menjadi dasar atau asas dan prinsip Ilmu Pendidikan Islam tersebut.
Ajaran Islam tentang belajar seumur hidup, pendidikan untuk semua, pendidikan yang bermutu, pendidikan yang berorientasi ke masa depan, pendidikan yang seimbang, terbuka, dinamis, progresif, adil, egaliter, dan manusiawi merupakan dasar atau asas, prinsip dan jiwa pendidikan Islam.
B.   Saran 
Saran dan kritik yang dapat kami sampaikan ialah, agar pemakalah selanjutnya dapat lebih menyempurnakan makalahnya.







10

DAFTAR PUSTAKA

Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru. 2008.
Khaeruddin. Ilmu Pendidikan Islam. Makassar: Yayasan Pendidikan Fatiya. 2002.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: Rajawali Pers. 2009
Noer Aly, Hery. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. 1999.



















11

Mata Kuliah  : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen            : Dra. Rosmiaty Azis, M. Pd. I

MAKALAH
“Asas-asas Pendidikan Islam”
OLEH:
KELOMPOK V

Istiqfar                                                Nim. 20700111045
Muh. Rizkiansyah                           Nim. 20700111056
Musdalifah Anwar                           Nim. 20700111068

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2012
                       

No comments:

Post a Comment